(Hasil investigasi SOS kepada bu neny Ariyani)
Kata jurnal juga berasal dari bahasa inggris journal yang artinya sebuah buku yang kamu bisa menuliskan pengalaman-pengalaman dan pemikiran-pemikiranmu.
Seperti halnya circle time, jurnal juga merupakan bagian dari kegiatan satu hari sekolah. Kegiatan jurnal disekolah Al Falah dilakukan 2 x dalam sehari.
Yang pertama dilakukan di pagi hari setelah anak menyimpan tas dan sepatunya. Jurnal pagi ini dilakukan sebagai salah satu cara anak untuk menuangkan perasaan/pikiran atau pengalaman mereka menuju ke sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk transisi mereka agar siap menerima pembelajaran hari ini. Jurnal yang ke dua dilakukan disiang hari sebelum mereka pulang. Hal ini dilakukan sebagai evaluasi bagi guru untuk dapat melihat sejauh mana pengetahuan yang diberikan hari itu diserap oleh anak, bila kurang atau belum mantap maka disaat itulah guru menambahkan dan menguatkannya, sehingga setiap harinya anak pulang dengan membawa pengetahuan-pengetahuan yang baru yang nantinya merupakan bekal hidup mereka saat dewasa kelak.
Kegiatan jurnal juga dapat dilakukan dirumah bersama orang tua seperti menuliskan pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan setelah berlibur dan lainnya.
Penulisan pada jurnal tentunya sesuai dengan tahap perkembangan yang dimiliki oleh masing-masing anak. Penulisan pada jurnal bisa berupa coretan-coretan yang tidak beraturan, gambar, kalimat, hingga cerita. Untuk anak-anak kita yang belum menulis, setelah ia jurnal kita bisa menuliskan pada kertas jurnalnya cerita jurnal yang dibuatnya.. hal ini akan merangsang kemampuan keaksaraan anak.
Namun Kenyataan tak seindah teori, dalam perjalanannya, kegiatan journal di beberapa sekolah sentra mengalami kendala, Berikut beberpa masalah dan solusi nya yang sering ditemui dalam kegiatan jurnal:
1. JIKA DALAM JURNAL ANAK MENIRU KARYA TEMANNYA
Cara belajar anak diawali dengan cara meniru itu satu hal yang wajar dan belajarnya anak dengan cara diulang-ulang.
Cara menaikan tahapan nya:
Dalam anak meniru pasti ada yang berbeda dari ide teman yang ditirunya.. apakah dengan memperluasnya lagi atau dengan bentuk dari tampilan gambar yang berbeda.
Tapi seiring waktu berjalan cara ini juga harus ditingkatkan dengan memiliki ide sendiri. Ada banyak cara agar anak mempinyai ide yaitu dengan sering mengajaknya diskusi melalui topik2 yang disukai, hal-hal yang dia temukan, atau juga dengan mendukung tema yang sedang ia pelajari.
Ajaklah anak untuk aktif berdiskusi yg membangun dengan pendekatan-pendekatan pembaruan informasi dan pertanyaan-pertanyaan yang kaya yang membuatnya harus berfikir secara ilmiah (sesuai tahap perkembangan) yang dapat membuatnya lebih mengerti.. kemudian ajaklah anak untuk menuliskan diskusi tadi dengan cara yang menyenangkan dimulai dari diri sendiri.
membe
2. CARA MEMBERI PIJAKAN JURNAL PAGI
Jurnal pagi di sekolah dimulai setelah anak selesai melaksanakan jegiatan rutin setelah datang.
Ana kita sambut dengan senang dan ajaklah mereka bercakap-cakap menanyakan kabar mereka pagi itu dan pengalaman-pengalaman apa saja yang mereka temukan selama dalam perjalanan menuju sekolah, setelah itu kita bisa ajak mereka untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan atau gambar di kertas setelah mereka merespon percakapan tadi.
3. MANFAAT JURNAL PAGI DAN JURNAL SIANG
Jurnal pagi dan jurnal siang sama pentingnya bagi anak untuk ia dapat memenuhi kebutuhannya.
Dijurnal pagi bila anak datang dg suasana mood yang kurang baik selain ia dapat menceritakan kepada guru hal tsb ia juga dapat menuangkannya pada kertas, hal ini akan meriliskan mood yang kurang baik tadi yang menjadikan perasaannya jadi lebih lega. Perasaan nyaman membuat anak dapat belajar
Sedangkan jurnal siang merupakan salah satu cara guru untuk memastikan anak membawa/mendapatkan pengetahuan apa yang ia bawa pulang pada hari itu.
Penting bagi guru untuk memastikan setiap muridnya membawa pengetahuan baru untuk mengisi otaknya sehingga waktu yang ia habiskan hari itu bermanfaat.
Jadi saya merasa bahwa kedua waktu jurnal tadi sangat penting dan sayang bila ditiadakan
4. ATASI ANAK TAK MAU JURNAL
Segala sesuatu kegiatan yang ditujukan untuk anak akan sulit dilakukan bila disuruh apalagi bila sudah mencapai usia diatas usia dini, tetapi jangan putus harapan teruslah berusaha dengan memodelkannya didepan anak setelah kegiatan recalling (lakukan secara konsisten) carilah waktu dimana anak sudah istirahat agar energinya kembali kuat, buatlah jurnal percakapan ibu dengan anak-anak tadi dan ungkapkan betapa terbantunya ibu serta keuntungan-keuntungan yang ditemukan dengan membuat jurnal itu, dan saya percaya bahwa mereka akan keluar rasa tertarik dan keingintahuannya akan hal tsb.
Dan bila mana mereka sudah mau menuliskan meskipun baru satu kalimat, terima dan hargailah usaha tersebut kemudian buatlah mereka semangat diwaktu selanjutnya mereka akan dapat menulis lebih dari satu kalimat, dan seterusnya, yang kemudian hal ini tidak akan memberatkan bagi mereka malah menjadi kebutuhannya.
Jurnal adalah kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat guna mendukung tumbuh kembang anak hal ini harus dilakukan secara konsisten dan terarah, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan bermutu tentunya akan melahirkan anak-anak yang memiliki kemampuan yang bermutu pula.
Ingatlah bahwa hal itu semua diawali dengan modeling dari tiga guru anak.
5. BATASAN WAKTU JURNAL
Jurnal merupakan bagian kegiatan satu hari sekolah yang dimulai dari jam 7.30 - 13.30.
Selain jurnal ada banyak kegiatan lainnya dan tiap-tiap kegiatan memiliki batas waktunya masing-masing, apa yang terjadi bila tidak memiliki Batasan waktu? Tentunya akan terjadi tabrakan waktu kegiatan satu dengan yang lainnya bahkan bisa saja satu atau lebih kegiatan tidak terlaksana.
Jurnal pagi merupakan bagian dari welcome school anak saat datang ke sekolah sebelum mereka ikrar yaitu jam 7.30 - 8.00 waktu ini merupakan masa transisi anak menyiapkan diri (fisik dan psikis) dari perpindahan suasana rumah (orang tua) ke sekolah.
Batasan waktu pada kegiatan juga bertujuan agar anak memiliki batasa diri ada saat memulai dan ada saat mengakhiri. Jadi mereka bisa mengontrol diri dari dorongan keinginannya untuk terus. Dapat bernegosiasi antara mana keinginan dan mana kebutuhan yang kemudian membuat keputusan yang benar.
6. BOLEHKAH SEKOLAH KONVENSIONAL MENGADAKAN KEGIATAN JURNAL SAJA?
Alhamdulillah segala sesuatu kebaikan meski baru sedikit itu sudah menggerakkan kita dalam menjalankan tugas sebagsi guru untuk mendukung anak pada kebutuhan perkembangannya, walaupun belum dapat melaksanakan secara utuh itu kembali kepada kebijakan sekolah masing-masing.
Dan bagi seorang guru ia tahu pengetahuan apa yang dibawa pulang anak setiap harinya sebagai bekal hidupnya kelak.
Kegiatan jurnal pagi yang sudah ada sebaiknya dilakukan secara konsisten yang kemudian ditingkatkan mutunya lalu bila ada kesempatan bisa ditambahkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya.
7. MULAI KAPAN ANAK BERKEGIATAN JURNAL?
Jurnal sudah dikenal sejak awal tahun ajaran baru. Namun kesiapan anak untuk memulainya, guru tidak memaksakan kita tunggu sampai mereka siap untuk melakukannya dengan konsisten menyiapkan dan mengajak mereka setiap harinya.
8. PADA USIA BERAPA IDEALNYA ANAK MULAI JURNAL BERUPA TULISAN?
Tergantung tahap perkembangan nya. Anak kelas 1 yang belum bisa menulis, mereka menggunakan gambar dan sedikit tulisan berupa huruf-huruf yang sudah dikuasainya, Setelah itu mereka akan menceritakan ide jurnalnya kemudian guru menuliskan untuk mereka. Seiring waktu berjalan guru memotivasi mereka dengan meniru tulisan guru dari apa yg mereka ceritakan dikertas gambarnya sendiri (guru menulis dikertas yang berbeda)
Dengan terus berlatih mereka akan terus berlatih anak akan naik perkembangannya, mereka mulai mengenali pola-pola tulisan kata yang kemudian mereka mengidentifikasi - membaca kata - kata tersebut.
9. APAKAH MELALUI JURNAL, GURU BISA MELIHAT TERBANGUNNYA SEMUA DOMAIN?
Ya, setiap kegiatan yang dilakukan anak bila mendapat pijakan tepat membangun semua domain perkembangannya. Dari ia membuat gambar atau tulisan, kita tahu ada di mana
-Tahap membaca dan menulisnya, kosa kata yang dimiliki, (bahasa)
- Kesabaran dalam menyelesaikan tugas, start -Finish kegiatan (Afeksi)
-Penulisan yang simetris (Aestetik)
-Fokus dalam menyelesaikan tugas tanpa teralih dari suasana luar (kognisi)
-Mau bersisian dengan teman saat kegiatan berbagi alat tulis bergantian menggunakannya (sosial)
-Bagaimana menggerakakan alat tulis, koordinasi gerak, kekuatan, keluwesan dalam menggunakan pensil atau alat tulis (psikomotor)
10. BAGAIMANA JIKA ANAK BELUM PUNYA IDE JURNAL
Kita harus menerimanya terlebih dulu lalu kita bisa memotivasinya dengan menceritakan pengalaman kita tanpa kita mengharapkan perubahan langsung pada anak
Observe-Wait-Listen