Rabu, 17 Agustus 2016

MENTAL GURU HONOR


Oleh Habibah Sirojuddin
Jika sekolah lain sibuk dengan ‪#‎haripertamasekolahnya‬, maka kami sibuk dengan penerimaan guru baru karena sekolah kami masuk minggu depan. Kali ini kami mulai menaikan kesejahteraan guru sehingga gaji yang di dapat walau tak besar namun cukup menggiurkan bagi beberapa kalangan calon guru.
Dua pelamar guru datang dengan antusias dan mengatakan sekolah kami lebih (baik?). Namum mereka datang dari sekolah lain dan baru saja pulang dari kegiatan ‪#‎haripertamamasuksekolah‬ mereka.
Lalu saya bertanya, "Apa yang terjadi jika sekolah lama ibu tinggalkan?"
Mereka menjawab,"Itu resiko lembaga, ketika kita menemukan yang lebih (baik?) Kenapa tidak.
Sedih rasanya mendengar jawaban itu, lalu saya menyarankan untuk meminta ijin kepada sekolah yang lama, apakah mereka disana masih sangat dibutuhkan atau sekolah lama sudah kuat hingga jika ditinggalpun tak banyak mempengaruhi mereka.
Semoga mereka juga memikirkan bagaimana anak-anak yang akan mereka tinggalkan.
Disela-sela wawancara kami datang seorang tamu dan saya mempersilahkan duduk lalu meminta ijin untuk menuntaskan urusan kami dulu. Di saat berikutnya saya meminta ijin untuk mebalas sms yang saya anggap sangat penting. Semoga menyadarkan mereka bahwa etika ijin itu penting dari hal sekecil apapun apalagi urusan meninggalkan sekolah yang menyangkut banyak umat.
Bahkan saya anjurkan untuk mengkader dulu penggantinya agar lembaga yang ditinggalkan stabil, setelah kuat kami sangat senang bekerja sama.
Selesaikan satu urusan baru pindah ke urusan lain.
Faidzaa faroghta fanshob.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar