Selasa, 12 Juli 2016

SELAMATKAN ANAK ANDA DARI TRANSGENDER

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.S. Al-Hujurat/49:13)
“ Ayah ... Avia ikut ke Masjid." ujar Avia saat ayahnya siap-siap berangkat ke Masjid.” "Tidak... perempuan sholat di rumah bersama bunda, Laki-laki Sholat di Masjid bersama ayah. Avia perempuan, Aa aza laki-laki. Jadi Avia di rumah Aa Aza di Masjid Sholatnya."
Kalimat ini tidak lewat begitu saja di telinga Avia. Walaupun ia setuju namun ia simpan di memorinya untuk kemudian akan ia recall saat ia perlu. Ya... keesokan harinya saat ayahnya akan pergi ke Masjid, ia datang menghampiri saya untuk meminta ijin. "Bunda Avia mau ikut ayah ke Masjid, tekalang Avia laki-laki." Ujarnya sambil memilin-milin tangan baju abang yang ia pakai....
Saya kaget dan merasa lucu, bahkan sampai tak mampu menahan tawa melihat penampilannya yang macho. Namun perilakunya itu menyadarkan saya bahwa ia belum sadar gender, walaupun kami sering berbicara tentang laki-laki dan perempuan namun otaknya belum menjangkau pemahaman gender. dan ini adalah kesempatan saya untuk mulai menginstall pemahaman gender.
Peran keluarga sangat penting dalam membentuk perilaku anak karena "Kullu mauluudin yuuladu 'alal fitroh" Ayah ibu diberi keleluasaan untuk mengarahkan sang anak.
Bahwa bukan hanya pakaian yang menentukan gender kita, tapi Allah Swt sudah ciptakan beda. Kelamin yang berbeda, struktur tubuh yang berbeda, bentuk tubuh yang berbeda, serabut otak yang berbeda bahkan dominan hormon yang berbeda.
Setiap orang memiliki hormon testosteron yakni hormon kelaki-lakian dan juga hormon progesteron yakni hormon keperempuanan. Laki-laki tentunya memiliki hormon testosteron lebih dominan daripada perempuan dan sebaliknya.
Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang mirip laki-laki padahal dia perempuan atau sebaliknya???
Ya.... seperti kutipan ayat diatas bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan (tidak disebut diantara keduanya) maka jika itu terjadi berarti ada kelainan yang harus dinormalkan.
Laki-laki yang mirip perempuan bisa jadi hormon progesteronnya dominan dibanding hormon testosteron, maka tindakan yang harus dilakukan adalah suntik hormon agar hormon testosteronnya meningkat dan sebaliknya tentunya.
Laki-laki yang mirip perempuan juga bisa jadi karena perlakuan dan pengasuhan sejak kecil yang salah dari lingkungannya, misalnya karen sebuah keluaga sangat menginginkan anak laki-laki walaupun anaknya perempuan diperlakukan seperti laki-laki. Lambat laun ini akan membangun jiwanya menjadi laki-laki.
Masih ingat hadits Nabi bahwa:“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah yaitu suci bersih. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. Sebagaimana seekor ternak yang melahirkan anaknya (dengan sempurna kejadian dan anggotanya), adakah kamu menganggap hidung, telinga dan lain-lain anggotanya terpotong?” (HR. Muslim).
Ayah ibu tentukan nasib anak-anak...

BISAKAH ANAK KECIL DIAJAK DISKUSI?

Pagi ini Kami sudah bersiap untuk berangkat bersama satu motor empat anggota keluarga. Ayah, bunda dan dua anak, karena kemarin motorku ditinggal di rumah ema sebab badanku terasa tak kuat mengendarainya.
Saat semua sudah siap tiba-tiba Avia menolak untuk duduk di depan, sontak ini membuat Aza tidak nyaman. Ayah sudah gelisah ingin cepat berangkat sedangkan Avia belum bersedia untuk naik. Waduh saya lupa memberi pijakan tadi malam ini akan membuat perjalanan tidak lancar. Agar cepat berangkat saya dan ayah Avia mengambil tindalan last step *interpensi fisik* walaupun diawali dengan permohonan maaf “maaf ya Avia duduknya di depan.” lalu saya menggendong Avia dan menaikannya di atas motor bagian depan.
Selesaikah masalahnya? tidak.... Avia berontak dan hampir saja terjatuh, Ayah mulai tidak sabar, cubitanpun meluncur ditubuhnya, tangis Avia semakin kencang, cepat-cepat saya angkat tubuh mungilnya. “Sabar ayah...” ucapku menenangkan, dengan gaya militernya ia berkata:”Sabar, sabar, lama... udah duduk di belakang ajah.” hm... padahal yang buat aturan Avia duduk di depan adalah ayah.
Jika saja saya setuju, urusan beres... tapi apa yang terjadi dengan pola fikir Avia, Otaknya akan membuat pola bahwa:”Segala keinginanku akan dikabulkan ayah ibu jika aku menangis dan berteriak di depan umum. Maka aku akan berteriak dan menangis kencang lagi di depan umum agar keinginanku dituruti.”
Ok... saya termenung sementara mata ayah sudah mulai membesar dan berkata:” ayo cepat... malu sama tetangga.” tapi saya masih bicara dengan Avia yang masih menangis. Ayah menjalankan motornya dan menunggu agak jauh dari saya dan Avia.
Saya peluk Avia dan bicara,:”Avia...bunda sayang Avia, avia duduk di depan, Aza dibelakang, motornya tidak cukup jika Avia di belakang.” lalu Avia menjawab dengan tegas,”Enggak, Avia di belakang aja.” saya menjauh namun tangan Avia memegang saya dengan kuat, lalu saya bicara lagi,:”Bunda tidak nyaman, maaf ya bunda menjauh dulu.” lalu ia menjawab lagi dengan lebih galak:”Enggak”. Saya bawa Avia ke pinggir dan saya bicara lagi;”Ok... Kita buat kesepakan jika kita akan berangkat, Avia duduk di depan ya...” Avia terdiam... dilihatnya ayah dan Aza berada cukup jauh darinya,”Tubuh Aza tinggi, jika Aza duduk di depan maka ayah tidak dapat melihat jalan karena mata ayah terhalang kepala Aza, tapi jika Avia duduk di depan, ayah akan dapat melihat jalan yang akan kita lalui, jadi Avia duduknya di depan ya...” lanjutku lagi. lalu Avia menganggukan kepalanya dan berucap,”Iya”.
Butuh waktu sekitar 15 menit untuk menyelesaikan masalah “spele” ini, ya urusan kecil... tapi akan berdampak besar pada kehidupan anak selanjutnya.
Kata-kata jitu penting dimiliki ayah ibu, kata-kata yang dapat dimengerti dan dapat diterima oleh anak. jika anak masih belum setuju dengan kita, berarti ada kalimat yang belum tepat yang dapat diterima anak.

KISAH ANAK CERDAS

Masih segar dalam ingatanku, tatkala engkau tak mau menyentuh air di kolam renang, kau bilang “aku gak mau nyebur nanti baju renangku basah”. Saat engkau mencoba memberanikan diri untuk masuk di kolan renang itu, engkaupun memeluk erat leher pelatihmu dan hampir tak bisa dilepaskan, sampai ahirnya saat pembagian raport untuk kenaikan ke kelas tiga engkau telah berani bermain dalam kolam renang walaupun harus dalam pendampinganku selalu.
Tahun berikutnya engkau selalu membuat alasan untuk tidak berenang, apakah itu pusing, sakit perut, lupa, dan banyak lagi hal yang membuatku mengijinkanmu untuk tidak ikut eksta kurikuler berenang, padahal paket pembayaran sudah full bulanan, lalu kau memilih taekwondo dan menjalaninya selama setahun. Namun aku tidak melihat rona bahagia di wajahmu saat engkau berlatih dan di kelas empat kau tak memilih ekstra kurikuler olah raga, engkau lebih senang menyendiri dengan buku-buku fisikamu.
Di kelas lima aku pilihkan kau ekstra kurikuler Piano agar motorik halusmu terbangun nak, walaupun terlambat namun itu lebih baik daripada tidak sama sekali karena sejak dulu masalahmu adalah “kurang suka menulis” namun lagi-lagi kau akan masuk di ruang piano lima menit sebelum pelajaran piano berakhir, engkau lebih senang menungguku atau ayahmu di Pos Satpam Sekolahmu.
Saat engkau naik di kelas enam, gurumu angkat tangan menanganimu karena mereka hawatir denganmu, lalu engkau ku kirimkan kepada mereka yang sangat peduli padamu bahkan mungkin melebihi kepedulianku padamu. Kasih sayang mereka padamu telah merubahmu nak, mereka melakukan yang terbaik untukmu. satu smester di sana aku melihatmu begitu bahagia, kau enggan kembali.
Hari ini saat aku harus mendampingimu membuat pasport, lalu aku mendapat kesempatan mendampingimu les renang, aku melihatmu begitu santai mengambang di atas air, pandanganmu fokus lurus ke depan, kakimu kau tekuk dan kau tendangkan terbuka atau Ketika posisi kakimu masih lurus kau rapatkan kedua kaki hingga telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri saling bersentuhan sehingga menambah gaya dorong dan membuat badanmu terdorong ke depan lebih cepat. dalam otak mu telah terekan ucapan pelatihmu: “Tarik, tendang rapatkan.” tanganmu lurus di atas kepala dengan kedua telapak tangan saling bertemu dan saling menempel nak, kau tarik tangnmu ke samping kanan dan ke samping kiri selebar bahu dan selebihnya kau tarik ke arah bawah kemudian tangan kembali kau luruskan.
Ah.... hampir saja aku tak percaya dengan pandanganku sendiri, sebulan setengah kau berlatih dengan profesional itu dan kau mampu melakukannya dengan sangat tenang. Kau tarik nafasmu saat kedua tanganmu berada disamping, kau dongakkan kepalamu sehingga mulutmu berada di atas permukaan air untuk mengambil udara. Koordinasi gerakan tangan kaki dan pengambilan nafas kau lakukan secara berganti.
Selamat.... Kau begitu hebat nak...!!! Aku yakin dan percaya kau akan menjadi seseorang yang Sholih dan menjadi Rahmatan Lil ‘alamin...
Berterimakasihlah pada mereka, tunjukan baktimu padanya yang telah sepenuh hati menyayangimu sampai kau begitu berubah.
Oh ya gambarmu diatas itu sengaja aku pasang untuk sekedar mengingatkanmu betapa engkau saat itu fobia air... Agar engkau dan aku selalu mensyukuri nikmat-Nya yang begitu dalam.

BAHAYA MELARANG ANAK KOTOR DAN BERANTAKAN

Pagi ini Avia sudah keluar rumah, ia ingin melihat ayah pergi untuk bertugas. Setelah puas bermain membuat kalung dari daun singkong tiba-tiba teman kecilnya yang baru berusia 14 bulan datang bergabung bersama ayahnya. Kami saling menyapa.
Saat menjatuhkan satu persatu batang daun singkong milik via ayahnya kaget dan memukul tangan adik Yasmin, mungkin ia malu melihat bayinya menjatuhkan batang daun singkong.
Ya memang ada orang tua melarang bayinya bahkan refleks memukulnya saat bayi melakukan hal yang "memalukan", (sesungguhnya tidak benar ia memalukan) sedangkan otaknya belum siap menerima pukulan. jangankan pukulan bentakanpun akan mengakibatkan gugurnya sel otak bayi (percobaan Lies Elliot) jika bentakan dan pukulan dilakukan terus menerus, berapa juta sel otak yang gugur dan di usia 2 dan 7 tahun, dan berapa jumlah sel otak yang tersambung dan sambungannya menjadi tebal dengan lapisan myelinnya yang akan bertahan di usia 11 tahun.
Maka pertahankanlah sel-sel otak anak dengan kasih sayang, pengasuhan yang benar dan makanan bergizi agar anakkita cerdas, karena definisi anak cerdas masa kini adalah anak yang isi kepalanya memiliki banyak sel otak dengan banyak sambungan dan diliputi myelin yang tebal.
Jika mengasuh anak dengan bentakan, teriakan dan pukulan tunggu saja saatnya nanti ia akan menjadi anak yang sel otaknya banyak berguguran. Bagaimana ia akan menangkap banyak pelajaran jika sel otak yang tersisa hanya sedikit dan myelinnyapun tipis-tipis???
Sambung dulu, tebalkan myelinnya dulu, apapun yang ia tangkap akan ia serap dan akan mudah terecall saat dibutuhkan...
Oh ya... ayah adik Yasmin saya beri informasi bahwa adik sedang dalam tahap kosong isi, saya dan Avia terus mengisi dengan mengumpulkan batang daun singkong dihadapan Adik Yasmin dan Adik Yasmin terus mengosongkan sampai benar-benar habis. setelah habis ia ingin memungutinya kembali (mengisi).
Ingat cerita guru kami saat belanja di Super Market, ia melihat anak kecil mengosongkan seluruh jeruk di sana setelah habis ia mengisinya lagi.... dan semua bayi akan melewati tahapan itu, jika kita melewatkannya atau melarangnya maka tahapan ini akan bertahan sampai anak besar.
Jika anak di usia SD masih suka memberantakan rumah tanpa membereskannya lagi, ini mungkin anak masih berada di tahapan kosong isi karena di masa kecil tahapan ini terlewatkan.....
Selamat mengingat masa lalu, apakah anda (dan saya) termasuk orang tua yang sering melarang/ menghambat tahapan kosong isi?

JANGAN TAK ACUH DENGAR ANAK ORANG BICARA KASAR

Sangat penting memilihkan lingkungan untuk anak. Karena pengaruhnya sangat berbekas. Muhammad kecil dipihkan lingkungan yang baik di Abwaa demi membentuk otak cemerlangnya.
Saat bergabung dengan lingkungan luar di sebuah kolam renang, Avia tak henti-hentinya bertanya: "Kenapa olang-olang buang campah di cini? tuh ada tempat campah di cana.", Kenapa olang-olang ketuk pintu Kamal mandi kenceng-kenceng, aku kaget.", "Olang-olang bicala apa?".Ban aku mana? Kenapa ga ijin ambil ban aku?. Kalo mau pinjam. ijin dulu....
Sikap Kritisnya muncul, ia selalu bertanya kenapa orang-orang tidak ikut aturan. Parahnya lagi bahasa yang keluar dari anak-anak usia SD di kolam renang itu benar-benar bahasa jalanan yang sangat mengerikan...
Ya... itu fenomena, dan ini dianggap bukan masalah atau masalah kecil. Masih banyak masalah-masalah besar di luar sana, Pornografi, pelecehan seksual, LGBT dan banyak lagi dan itu dilakukan oleh anak di bawah umur. Mereka bukan anakku, juga bukan anak didiku, apa peduli aku dengan mereka? mungkin itu yang terfikir Para orang tua yang berjajar menunggu anaknya renang.
Aku yang agak-agak introvert (katanya) ini mulai memikirkan nasib anak-anak bangsa ini, biarlah mereka memandang aneh dengan kepedulianku terhadap mereka.
"Apakah boleh panggil teman dengan sebutan binatang?, sebut namanya." ujarku "Tidak..., Dia bu yang biang begitu... ,"jawabnya sambil menunjuk temannya yang lain lalu mereka saling menuduh. namun tak terdengar lagi bahasa jalanan itu sampai Kami pulang.
Bukan hanya peduli pada mereka, namun terlebih pada anak-anaku, anak-anaku mendengar dan melihat apa yang mereka bicarakan. dan ini tidak aman, penebalan myelin pada sambungan otak mereka harus ditipiskan dengan meminimalisir informasi negatif itu. semoga informasi positif akan menghapus informasi negatif itu.
Saat pintu kamar mandi di gedor anak-anak SD itu, aku informasikan bahwa ada cara yang baik mengetuk pintu, ketuklah pelan-pelan dan tanyakan apakah bisa lebih cepat? Mereka tersipu malu, mungkin ingin meminta maaf namun tak terucap, karena mereka tak terbiasa melakukan itu.
*Ingin anak anda terbiasa meminta maaf, Meminta Ijin saat meminjam barang? membuang sampah pada tempatnya, dan banyak lagi sikap-sikap positif lainnya? Biasakanlah membentuk karakter anak di rumah pada semua kegiatan. Jika tak sempat karena ayah ibu bekerja, bergabunglah bersama kami di Salsabila BABY HOUSE Purwakarta, Senin-Jumat Jam 07.30-13.00.

BAHAYA GEDGET

Sekolah di SDIT tergengsi tidak menjamin anak menjadi sukses di masa depan, itu pengalamanku. 5 Tahun di sana kau membuatku sport jantung. Emosimu yang sering kali membuncah saat keinginanmu tak terpenuhi dan aku selalu saja mengalah untuk memberikan apa yang kau inginkan, karena jika tidak, kau akan tantrum di depan umum.
Kau berharap aku malu dengan mereka dan untuk membuatmu tenang aku mengabulkan apa yang kau inginkan...
Ini adalah kali kedua setelah kepulanganmu dari Bandung. Setelah kau begitu tenang di rumah dan selalu ikut aturan juga teladan bagi adik adik..... dan kini kau mencoba kembali ke prilaku dulu, kau mencoba mendominasiku kembali....
Tapi maaf, kini aku adalah aku.... walaupun kau berteriak didepan umum, menjerit, menangis, meraung...aku tidak akan mengabulkan apa yang kau inginkan jika itu akan merusak otakmu. Walau alasanmu ingin pergi ke Super Market, tapi aku tahu yang kau inginkan hari itu adalah gadgetku untuk kau mainkan, Super Market hanyalah alasan agar aku cari cara membuatmu tenang. Ya.. dulu jika ingin membuatmu tenang aku akan berikan gedget agar akupun tenang tak terganggu tangisanmu. Saat aku ingat pulsa internetku sedang penuh, dan itu sangat tidak aman untukmu, pun bahaya layar yang memisahkan serabut otak depan dan belakangmu. Maka semenjerit apapun kau minta tetap aku tidak izinkan.
Sekali lagi, aku adalah aku... aku tak akan merusak otakmu lagi... Aku tetap dengan aturanku... Tantrum di depan umum takkan menggoyahkan keputusanku...
Dan sore itu, saat kau tau aku tak bisa kau goyahkan, kau menghampiriku dan berucap, "Bunda... maafkan atas kejadian tadi siang ya..."
So sweet... "Tentu saja nak..."

MENGAPA TRAMPOLIN DAN BERAYUN PENTING UNTUK CALON PILOT?

Sering kali tak cukup sekali aku menghafalkan arah jika mengunjungi tempat baru. Mengajak abang luthfi atau Aza membuatku tenang karena mereka akan lancar menunjukan di mana alamat baru tersebut. Kabingungan arahpun menyiksaku karena selama tujuh tahun pindah di rumah baru, aku masih saja merasa Sholatku menghadap selatan. Mungkin Hemisphereku rusak karena dulu aku pernah jatuh dari ojek dan bagian kepala kanan belakangku menghantam jalanan. Saat itu aku lupa apapun dalam sehari semalam.
Namun sekarang aku mulai merasa arah sholatku seperti yang sesungguhnya karena aku dan anak-anak tak melewatkan bermain ayunan meniru guruku di Sekolah Al-Falah bu drg. Wismiarti Tamin.
Sejak bayi, banyak orang tua memilih mengayunkan anaknya agar anak cepat tertidur lelap, Bayi akan merasakan relaksasi saat berayun perlahan dengan irama konstan membuat bayi tenang dan tidurnya bermutu.
Banyak pula orang tua yang memilih mengayun bayi dengan tangan dalap dekapan saat anak akan tidur /di eyong-eyong/. Hal ini akan mempererat ikatan bathin bayi dan ibu karena sentuhan antar dua permukaan kulit antara dua individu yang berbeda, akan memicu timbulnya rangsangan stimulasi yang dipengaruhi oleh jaringan syaraf pada permukaan kulit, begitu Gabag Indonesia.com menulis.
Sedangkan Ayah bunda menulis apabila ditelaah lebih mendetail, Berayun memiliki efek sistem sensoris yang paling berperan adalah sistem vestibular (keseimbangan). Sistem vestibular merupakan elemen kunci dari sistem integrasi sensoris tubuh manusia. Sistem vestibular manusia mengatur pergerakan, keseimbangan, posisi, dan kewaspadaan terkait posisi. Dengan kata lain, adanya sistem vestibular berkoordinasi dengan sistem lainnya seperti indra penglihatan akan membantu manusia untuk tidak jatuh.
Jika anak cukup rangsangan berayun di masa kecilnya, maka ini akan menjadi pondasi yang sangat kuat dalam mengembangkan kecerdasan arah yang sangat diperlukan oleh seorang pilot. selain itu rangsangan Vestibular system sangat dibutuhkan agar anak memiliki keseimbangan saat dewasa nanti.
Namun demikian berayun tanpa pendampingan dari orang dewasa dihawatirkan menimbulkan berbagai kecelakaan. Maka dampingilah anak-anak anda saat bermain. Jika ayah ibu bekerja, bergabunglah dengan Salsabila BABY HOUSE PURWAKARTA. Ingat ya mah.... jangan titipkan anak pada pembantu.... :)
Oh ya satu lagi, jika anda sering nyasar dalam mencari alamat, sering bingung mana barat timur utara selatan, Sholat menghadap ke selatan di tempat baru, stimulasilah dengan berayun karena berayun adalah salah satu upaya terapi meningkatkan kecerdasan arah, atau beramain trampolin.

DISIPLIN DENGAN CINTA

Tidak ada yang istimewa dari anak-anak Salsabila BABY HOUSE. Semua biasa saja, mereka datang dengan senyuman, saling menyapa, bergabung dengan teman untuk bermain, beres-beres setelah bermain di dalam ruangan, jurnal pagi, ikrar, berdo'a, mendengarkan ibu guru tadarus, main bebas di luar dengan pendampingan, setiap 15 menit toilet training bagi yang belum bisa, circle time, bermain sentra (sentra bahan alam, sentra main peran, sentra seni , sentra cooking) bergantian setiap harinya.
Sebelum memulai sentra, guru dan anak berdoa, diskusi tema, diskusi prosedur bermain seperti pilih teman, pilih mainan, lapor bila sudah tuntas dan ingin berpindah permainan, beres-beres selesai bermain, dan recalling, lalu guru mengucapkan "selamat bermain".
Selain itu juga didiskusikan aturan bermain seperti sayang teman, tetap dalam kelompok, berjalan di ruangan, selesaikan masalah dengan bicara, bicara bergiliran dst. dan semua berjalan seperti biasa.
Setelah bermain, guru sentra mengajak anak mengantri untuk cuci tangan, membaca do'a sebelum masuk kamar mandi, selesai cuci tangan, anak-anak kembali dalam antrian dan berdoa keluar dari kamar mandi bersama-sama lalu menyerahkan anak kepada guru makan.
Saat makan, anak mengambil piring dan sendok lalu mengelilingkan sampai semua teman kebagian, disusul dengan nasi, lauk-pauk dan sayuran, semua dilakukan secara bergiliran dan bersabar untuk memulai makan , barulah guru memimpin do'a mau makan dengan artinya sambil mengangkat tangan.
Semua anak makan sendiri walau usia mereka diantara 2-3 tahun, guru menyiapkan tissue sebagai alas untuk sampah makanan, dan semua terlihat biasa saja.
Setelah makan, anak-anak meyimpan piringnya sendiri di tempat yang telah disediakan. Mereka menyimpan barang terklasifikasi, menyimpanpiring dengan piring, gelas dengan gelas dan sendok dengan sendok. dan semua terlihat biasa saja.
Setelah makan guru mengajak anak-anak mencuci tangan dalam antrian, guru memimpin doa masuk kamar mandi, niat berwudlu. lalu cuci tangan dan berwudlu dan setelah selesai mereka kembali masuk dalam antrian semula, berdoa setelah wudlu dan keluar kamar mandi.
Anak-anak mengambil alat sholat sendiri, menggelar sajadah, memakai mukena dan berdiri di dekat guru. Tidak masalah mereka sholat dengan khusyu atau tidak, karena ini adalah tahap pengenalan. tapi dengan antusias mereka melafalkan niat sholat, alfatihan dst, walalupun belum terdengar lengkap, bahkan terdengar lucu dan semua terasa biasa saja.
Setelah sholat, anak-anak mendengarkan guru berdzikir dan berdo'a untuk kedua orang tua, beberapa anak mengikuti dan melafalkan dzikir dan do'a tersebut, setelah selesai mereka lapor kepada ibu guru bahwa mereka sudah fokus mengikuti kegiatan sholat dan guru mengapresiasi dengan membaca hamdalah plus fakta. lalu mereka membuka mukena dan melipat sendiri mukena dan sajadahnya dan menyimpan kembali di tempatnya.
Tibalah saatnya jurnal siang, mereka menuangkan isi fikirannya diatas kertas kosong, entah itu berpa coretan acak, coretan terarah, bentuk-bentuk ataupun sebuah atau dua buah huruf.
lalu anak-anak mendengarkan kembali guru tadarus dan dan di ahiri dengan recalling dan do'a.
Dalam recalling anak menceritakan kegiatannya dari pagi sampai pulang, dan semua berjalan biasa saja. tak ada yang istimewa.
Ya.... Biasa saja, karena semua anak terbiasa melakukan kegiatan seperti ini setiap hari di sekolah Salsabila BABY HOUSE.
Akan terasa tidak biasa ketika mereka bergabung dengan anak yang lain. Ayah nanas bercerita kalo beliau melihat kecepatan perkembangan nanas sangat jauh berbeda dengan anak saudara dan tetangga, di usianya yang belum 3 tahun, nanas melakukan kegiatan di rumah sendiri, saat ayah akan membantu mema kaikan baju, nanas bicara bahwa ia bisa sendiri dan tidak memerlukan bantuan, begitupun dalam kegiatan makan atau hal yang lain. itu baru segi kemandirian, dari segi kognisinya ayah sempat heran saat nanas mampu melafalkan surat-surat pendek, doa-doa harian. Padahal tidak ada program hafalan secara khusus di sekolah, hanya pembiasaan sajah. Yang membuat ayah terpesona adalah saat nanas membereskan mainan di rumah setelah selesai bermain.
Begitupun dengan Avia, saat bertemu dengan Zaky, yang ikut dengan ayahnya menjemput Abang di Bandara. ayah Zaky membawa mobil kami, Zaky berdiri di atas jok mobil depan. tak henti-hentinya Avia bertanya, kenapa Aa berdiri di atas kursi? fungsi kursi untuk duduk. kenapa aa tidak berbagi makanan? Avia suka berbagi, berkali-kali Zaki diingatkan bahwa aturan di dalam mobil itu duduk, tetapi berkali-kali pula ia kembali berdiri.
Dan banyak lagi hal yang biasa saja menjadi tidak biasa saat bertemu orang baru yang kadang ini menghancurkan pola fikir anak-anak. Kadang Avia pun mengikuti zaki berdiri karena baginya anak yang lebih besar itu baginya patut di contoh. dan saya lagi lagi membangun kembali pola-pola yang hancur itu agar kembali lagi menjadi pola yang utuh.

TIPS HADAPI ANAK BICARA KASAR

Oleh Habibah Sirojudin
Di suatu kesempatan, saat mengantar abang di Sekolah lamanya seorang guru berdiri di pintu gerbang sekolah membawa sebuah catatan anak-anak terlambat datang. Wajahnya tak seram-seram amat namun tak nampak senyuman di wajahnya.
Walau demikian tetap saja anak-anak mencium tangannya dan langsung berlari mengelilingi lapangan sebagai hukuman atas keterlambatan mereka. Padahal di dinding sekolah terpampang besar slogan A agym "Senyum, sapa dan salam" tapi itu hanya berlaku bagi anak-anak yang datang tepat waktu.
Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menyelesaikan masalah menjadi faktor ketidakramahan sekolah-sekolah konvensional terhadap anak. Mereka bingung dan pusing 7 keliling saat terjadi masalah pada anak didiknya.
Di sekolah Aza yang lama, pun konvensional pernah ada hukuman melakban mulut anak-anak yang bicara kasar. Ini tingkat TK lho.... Dan anehnya semua orang tua setuju karena tak satupun dari mereka yang memiliki solusi yang lebih baik. Saat saya tahu, betapa kagetnya saya namun pun tak mampu berbuat banyak karena saya saat itu belum mengenal sentra.
Di Sekolah-sekolah sentra seperti Al-Falah, yang kemudian Salsabila Purwakarta belajar dari sana, guru memiliki banyak solusi jitu yang kadang tak bisa dilakukan kebanyakan orang. Bahkan tidak sedikit mereka meragukan keberhasilannya karena solusi di anggap sulit dilakukan.
Senyum sapa salam tetap mengalir di Sekolah Salsabila walaupun anak-anak terlambat, namun orang tua tetap mengabsen dan menulis jam kedatangan mereka.
apakah ayah bunda tahu apa yang di rasakan anak-anak saat terlambat datang? Galau, malu, merasa bersalah, tidak percaya diri. Dan masih saja beban seberat itu ditambah lari keliling lapang disaksikan ratusan anak-anak lainnya? Bayangkan apa yang terjadi pada otaknya? Sedangkan alasan keterlambatan adalah motor orang tuanya mogok. Apa yang ada di fikiran anak terhadap orang dewasa? anak belajar bahwa "Kita boleh menghukum orang yang tidak bersalah."
Zidan (TK A) Chacha (SD), dll. Sering kali tidak mau masuk kelas jika terlambat. Bagaimana sekolah mau menghukum? Mereka sudah merasa bersalah walau tidak ada yang menyalahkan. Perlu transisi, perlu penguatan, perlu dukungan. Karena mereka tidak biasa terlambat.
Anak SD di Sekolah kami jika terlambat, ia akan kehilangan sesi yang sangat berharga di pagi hari yaitu baca IQRO, dan tadarus al-Quran.
Ini resiko yang harus ia terima, dan orang tua akan sangat menyayangkan hal ini. Atau mereka akan menggantinya saat pulang sekolah sehingga ia jadi terlambat pulang ke rumah. Konsekwensi yang lumayan masuk akal kan?
Kata-kata kasar yang keluar dari anak (biasanya anak baru atau ABK) tidak langsung disikapi negatif dengan menempel lakban di mulut anak. Tetap 5 kontinum pendampingan anak dilakukan. Kehadiran guru, pernyataan tidak langsung, pertanyaan, pernyataan langsung baru kemudian intervensi fisik.
Noval abdul yang saat datang membawa bahasa preman ke Sekolah, bahkan hanya dengan di abaikan ia berubah. Saat ia bicara kasar, tak seorangpun guru dan teman merespon ucapannya. Semua seakan tak mendengar ucapannya dan fokus pada kegiatan mereka. Namun saat ia bicara positif guru dengan wajah berbinar menyalaminya dan berkata: "Alhamdulillah sekarang Noval sudah bicara positif, Selamat ya Noval."
Apa yang ada dalam otaknya? Ia merasa dihargai, di hormati dan ia ingin mengulang kebaikannya itu. -bicara postif-
Sekarang saya tidak mendengar lagi ucapan negatif itu keluar dari mulut mungilnya. Bahkan perubahan besar pada sikapnya, ia sering kali datang menyambut saya dengan berbinar dan bonus pelukan.

Apa itu Cerdas?

Setiap orang tua menginginkan anaknya cerdas. Cerdas secara umum adalah anak yang mampu menyelesaikan soal-soal ulangan atau ujian sekolah. Sedangkan anak cerdas yang sesungguhnya adalah anak yang mampu menyelesaikan masalah hidupnya yang begitu kompleks. Gardner menyebutnya dengan Multiple Intelligences. Sedangkan neuroscience membuktilan bahwa kecerdasan itu tergantung dari banyaknya sambungan sel otak yang tersambung dalam otak dan berapa tebal myelin yang meliputi sambungan sel tersebut.
Gardner melakukan penelitian dan mengambil kesimpulan bahwa untuk hidup sukses tiap manusia perlu memiliki lebih dari satu kecerdasan yang dikenal dengan Multiple Intelligences (MI),“Teori MI dibingkai dalam asal biologis dari setiap keahlian pemecahan masalah.[1]
Pamela menyebut“Multiple Intellegences Theory are Picture Smart (visual/Spatial), People Smart (Interpersonal), Body Smart (Kinesthetic), Word Smart (Verbal/Linguistic), Self Smart (Interpersonal), Sound Smart (Musical), Nature Smart (Naturalist) dan Number Smart (Logical/Mathema tical).”[2]
Pendekatan Sentra memiliki program membangun dan meningkatkan 9 Multiple Intellegences.[3]
a. Kecerdasan Bahasa (Verbal/Linguistik /Word Smart)
“Bunda… Avia melihat Dede beljalan di ual (luar), lalu setelah beljalan dedenya nangis.”. Begitulah Avia bicara, diusianya yang ke 33 bulan ia sudah menyusun kalimatnya dengan lengkap SPOK, iapun mampu menceritakan kegiatan sehari dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, lengkap SPOK menggunakan kata sambung lalu, setelah itu, kemudian bahkan mengulang kalimat sebelumnya.
Kecerdasan bahasa ini di bangun pada Avia sejak bayi, (akan lebih dahsyat jika dibangun sejak dalam kandungan) apapun yang dia lihat diverbalkan oleh saya di rumah dan oleh gurunya di sekolah. Sehingga saat ia mampu bicara, keluarlah kosakatanya yang terkadang kita terkaget kaget mendengarnya. Sayapun pernah dikagetkan olehnya yang secara tiba-tiba menyanyikan lagu Garuda Pancasila secara utuh yang sudah berhenti dinyanyikan 6 bulan sebelumnya saat avia belum bisa bicara.
Kecerdasan bahasa atau Verbal/linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa termasuk bahasa ibu dan bahasa-bahasa asing untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam fikiran dan memahami orang lain.[4]
Gardner berpendapat wilayah spesifik otak untuk kecerdasan linguistik adalah broca bertanggungjawab atas produk kalimat grammatical, seseorang yang mengalami kerusakan pada wilayah ini bisa memahami kata dan kalimat dengan cukup baik tapi mengalami kesulitan dalam menyatukan kata menjadi kalimat apapun selain bentuk tersederhana sebuah kalimat, proses pemikiran lain mungkin sepenuhnya tak terpengaruh. [5]
Kecerdasan berbahasa sebagai alat utama komunikasi dijelaskan dalam al-Qur’an;
Dia (Allah) menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara. (QS Ar-rahman /55: 4).
Kecerdasan berbahasa diaugerahkan oleh Allah SWT sejak awal penciptaan. Bahkan kecerdasan bahasa Nabi Adam Alaihissalam dengan kemampuan menyebut benda-benda yang ada di muka bumi, sebagai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh Malaikat sekalipun.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"(Q.S. al-Baqarah/2:33)

b. Kecerdasan Matematika (Number Intelligence / Reasoning Smart)

“Bunda lihat lampu hijaunya ada 1 2 3 4 5 6 7….” Seru Avia sambil menghitung lampu hijau di pintu keluar tol di Jakarta, ketika saya cek jumahnya tepat sekali ada 7 lampu hijau disana, walaupun terkadang ia masih menghitung sampai 10 walaupun jumlahnya hanya 4 buah. Tidak masalah bagi saya, kecintaan terhadap matematika saja sudah membuat saya bahagia, setiap melihat benda yang menarik baginya avia sangat senang menghitungnya.
Kecerdasan matematik disebut juga kecerdasn logis dan penalaran karena merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan memahami prinsip-prinsip yang mendasari system kausal atau dapat memanipulsi bilangan, kuantitas dan operasi Pemikiran logis matematis menjadi basis utama tes IQ dan merupakan ciri utama bagi kecerdasan “mentah” atau kemampuan masalah yang seperti yang sepertinya ditemukan di berbagai domain.[6]
Kecerdasan matematik berada pada lobus prontal kiri dan parietal lobus bagian kanan pada otak manusia.[7]
Kecerdasan Matematika diantaranya diisyaratkan dalam al-Qur’an dengan menyebut bahwa Allah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS. al-Qamar /54 : 49)

c) Kecerdasan Musik (Musical intelligence/Musical Smart)

Lagu “Mamalia” nya bang Said mampu dihafal Avia dalam beberapa kali mendengar saja, kecintaannya terhadap nada membuat ia mampu menyimpan dengan cepat diotaknya, kakaknya aza baru tertarik setelah Avia dengan lancar menyanyikannya.
Kecerdasan musik adalah kapasitas berfikir dalam musik untuk mampu mendengarkan pola-pola dalam mengenal serta mungkin memanipulasinya.[8]
Kecerdasan music (Music smart) meliputi kemampuan dalam penampilan (performance) komposisi dan apresiasi bentuk-bentuk musik. Bagian otak yang memproduksi kemampuan di bidang music terletak di otak bagian kanan.[9]
Mengenai Musik Gardner menulis:
Musik jelas memainkan peran penting sebagai pemersatu dalam masyarakat zaman batu (Paleolitik), Nyanyian burung menyediakan hubungan dengan spesies lain, Bukti dari berbagai budaya mendukung pendapat bahwa music adalah bakat universal. Study perkembangan bayi menunjukan bahwa ada kemampuan komputasi mentah dalam usia dini. Ahirnya notasi music memberikan system symbol yang fleksibel dan bisa diakses.[10]
Ranah kecerdasan musik berada di area lobus temporal kanan.[11]
Kebolehan musik masih dipertentangkan para ulama. Tidak ada penjelasan dalam Al-Qur’an mengenai larangan atau kebolehan musik, Potensi musik menurut Gardner ada dalam otak manusia dan sentra tidak bermaksud membangun kemampuan untuk menjadi ahli musik atau artis. Pengenalan music dimaksudkan untuk mendinamiskan otak anak komposisi nada sangat berguna untuk mengembangkan komposisi otak anak. Keteraturan nada membentuk pola-pola sebagaimana otak berpola.
Namun demikian terdapat beberapa keterangan dalam hadits tentang kebolehan musik.[12]

d) Kecerdasan Ruang (Visual-Spatial Intelligence)

Setibanya di Gang menuju Rumah Umi Widya, Avia berteriak : “Ini udah di Bandung?” Ya Avia hafal benar ruang mana yang sedang ia tempati, Visualnya meneruskan informasi ke hemisphere kanannya begitu tajam.
Kecerdasan visual adalah kepekaan pada garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan, bayangan harmoni, pola dan hubungan antar unsur tersebut. kemampuan membayangkan, mempresantasikan ide secara visual dan spasial dan mengorientasikan secara tepat. Komponen inti pada kecerdasan visual bertumpu pada ketajaman melihat dan ketelitian pengamatan.[13] Kecerdasan visual mengorganisasikan gambar dan ruangan yang lebar.
Ranah kecerdasan Ruang berada pada area hemisphere kanan bagian belakang , lobus occipital.[14]Wilayah belakang kortex otak kanan terbukti paling krusial untuk pemrosesan spasial, kerusakan pada daerah ini menyebabkan hilangnya kemampuan untuk menemukan jalan, mengenali wajah atau memperhatikan detail dengan baik.
Sejak kecil Nabi Muhammad SAW berdagang melintasi batas wilayah yang jauh, bahkan perjalanan nya melebihi manusia lainnya. Perjalanan isro mi’raj adalah menunjukan kecerdasan visual spasial di luar kemampuan rata-rata manusia biasa.
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui..(QS Al-Isra /17:1)[15]
Termasuk kecerdasan spasial adalah kecerdasan ruang atau arsitektur. Saat hijrah ke Madinah Nabi Muhammad SAW membuat bangunan Masjid Quba dengan bantuan seorang arsitek[16] Menurut Su’ad Maher, dalam membangun masjid ini Nabi dibantu oleh seorang arsitek dari Hadramaut yang memahami seluk-beluk membangun. Hal ini menandakan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat peduli terhadap arsitektur.
Kemampuan visual spasial juga sebagai kemampuan untuk mengenal arah, ruangan dan memvisualisasikan gambar untuk memecahkan sesuatu masalah untuk menemukan jawaban.
Menurut Retno dan Wismi (2014) Spatial intelligence adalah:
kemampuan mengorganisasikan dan memanipulasi gambar dan ruangan yang lebar seperti pilot, navigator, pemain catur, arsitek, grafis dan lain-lain. Hemisphere kanan belakang memproses kemampuan spatial intelligence. Kerusakan bagian ini bisa menggangu kemampuan mengenali jalan arah atau mengenali wajah.[17]
Mengenai posisi kiri kanan digambarkan ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri;
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.(Q,S. Qaf/50:17)
e.) Kecerdasan Tubuh (Kinesthetic Intelligence)
Keberaniannya menaiki tangga yang begitu tinggi laru meluncur di pangkuan kakaknya pada ketinggian lebih dari 5 meter di sebuah kolam renang menunjukan kinetheticnya membangun hubungan yang penting antara fikiran dan tubuh untuk memanipulasi objek dan menciptakan gerakan.
Kecerdasan tubuh (Body Smart) juga suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya seseorang mampu atau terampil menggunakan anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan seperti berlari, menari, membangun sesuatu, melakukan kegiatan seni dan hasta karya, “Body smart adalah kemampuan menggunakan seluruh bagian tubuh untuk menyelesaikan masalah atau melakukan suatu gerak yang menghasilkan produk (pertunjukan.)”[18]
Ranah kecerdasan tubuh berada di area otak cerebellum, ganglia basalis dan motor cortex.[19] Kendali pergerakan tubuh berada pada kortex motoric dimana masing-masing lingkar otak mengontrol pergerakan tubuh pada sisi kontralateral , kerusakan ini menyebabkan apraksia yaitu ketidakmampuan melakukan pergerakan kompleks .[20]
Gerakan-gerakan sholat menunjukan bagaimana kecerdasan kinestetik dibangun, dan ini wajib dilaksanakan kecuali jika ada hal-hal yang sangat urgen unutuk tidak bergerak seperti dalam keadaan sakit.
Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’ . (QS. al-Baqarah/2:43)
Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah aqîmû mengandung arti melakukan sesuatu dengan sempurna.

f) Kecerdasan Alam/ Naturalistic (Natural Smart)

Avia sangat antusias bertanya tentang hujan, darimana datangnya hujan, bagaimana awan mengeluarkan air dst. Saat melihat semut, cicak dll ia akan sangat girang menelitinya, begitupun saat melihat gunung, ini akan menjadi bahan penelitian ang sangta menarik. Kecerdasan naturalnya mulai melakukan kategorisasi dan membuat hierarki terhadap keadaan organisme seperti tumbuh-tumbuhan, binatang dan alam.
Gardner menulis: “Anak –anak kecil dapat dengan mudah melakukan pembedaan dalam dunia naturalis, beberapa balita lebih baik daripada orang tua atau kakek-kakek dalam membedakan spesies dinosaurus.”[21]
Ranah kecerdasan naturalis berada pada area otak Lobus parietal bagian kanan.[22]
Dalam al-Qur’an banyak sekali dijelaskan tentang fenomena alam diantaranya terbentuknya langit, bumi, manusia hujan dan lain-lain:
Dialah Allah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakan awan dan Allah membentangkan di langit menurut yang dikehendakinya dan menjadikan bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka apabila hujannitu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (QS. ar-Rum/30:48).
Dengan demikian kecerdasan naturalis adalah kecerdasan untuk mencintai keindahan alam melalui pengenalan terhadap flora fauna dan mengamati fenomena alam dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Gardner menulis: “Orang yang memiliki tingkat kecerdasan naturalis yang tinggi amat sadar akan bagaimana membedakan tanaman, hewan, pegunungan atau konfigurasi awan yang berbeda dalam ceruk ekologis mereka.”[23]

g) Kecerdasan Sosial (Interpersonal intelligence/people smart).

“Sayang teman….” Itu yang selalu Avia ucapkan jika abang dan Aza berselisih, Berbagi makanan adalah hobynya, membantu bersih-bersih adalah kebiasaannya. Ia mampu mempersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi dan keinginan orang lain serta mampu memberikan respon secara tepat terhadap suasana hati, temperamen, motifasi dan keinginan orang lain. Hal ini menunjukan lobus prontal, lobus temporal, Hemisphere kanan dan system limbicnya bekerja maksimal.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS.al-Ashr/103:1-4)
Menurut Retno Interpersonl Intelligence adalah kemampuan untuk mengerti maksud, motivasi dan hasrat orang lain serta secara konsekuen bekerja efektif dengan orang lain walaupun semua tidak begitu tampak. Contoh: guru, politikus, orang-orang yang bekerja di klinik (perawat), penjual maupun pemuka agama. Bagian otak yang memgang peranan dalam hal ini adalah lobus frontal atau (kortex bagian depan). Kerusakan daerah ini menyebabkan perubahan besar pada personality dan orang tersebut seolah-olah menjadi orang lain.[24]

h) Kecerdasan Berpikir (Intrapersonal Intelligence).

Dalam perjalanan ke Taman buah kemarin, Avia menyalami semua orang tua pengantar teman-temannya tanpa instruksi, ini benar-benar inisiatifnya sendiri. Ia begitu percaya diri, percaya bahwa lingkungan akan menerima dia, ia memiliki konsep bahwa lingkungan aku aman, orang-orang yang aku kenal akan menyambut baik, mereka menerima aku. Avia memandang positif dirinya sehingga ia percaya diri untuk beraksi apapun. Saat ia bernyanyi di depan orang tua teman-temannya ia begitu santai walaupun sairnya belum tepat. “Polisi yang paling bermakna adalah Keluarga” hm… seharusnya Puisi …
Ia memiliki control diri yang baik, walaupun ia sangat menginginkan mainan layangan dan kolecer tapi ia tidak memaksa meminta karena ia tahu bahwa aturan pergi ke taman buah kali ini adalah “tidak membeli mainan.” Puluhan kali ingin berpindah tempat duduk untuk menjumpai teman-temannya di Bus bagian belakang tergagalkan setelah diingatkan bahwa “aturannya tetap dalam posisi”
pengetahuan aspek-aspek internal Avia , akses emosi avia menjadi kapasitas untuk membedakan emosi-emosi ini dan ahirnya memberi label dan menggunakannya sebagai sarana pemahaman dan memandu perilaku nya sendiri
Dalam QS as-Sajdah: 7,8 dan 9 dijelaskan:
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur .(QS. Assajdah :7-9)

i) Kecerdasan Eksistensi (Existential intelligence)

Hari ini bu Dewi gurunya Avia tidak pulang cepat karena sakit, tak henti-hentinya ia bertanya kenapa bu Dewi pulang? Kenapa bu Dewi sakit? Kenapa orang bisa sakit? Ia selalu bertanya apaun yang terjadi, kenapa bunda kerja ke kantor? Dan seterusnya. Ia begitu peka terhadap sesutau dan ia selalu mengajukan pertanyaan yang lebih dalam tentang eksistensi manusia.
Hal ini tentu saja menjadi modal utama untuk mengatasi pertanyaan-pertanyaan selanjutnya yang lebih dalam. siapa aku?, siapa pencipta aku? Dan seterusnya, sehingga saat semua pertanyaan itu terjawab ia akan dengan mudah melaksanakan perintah-perintah sang pencipta, Insya Allah Aamiin.
Di suatu Perjalanan menuju Ciater saat liburan semester yang lalu menyadarkan saya betapa Avia terlatih untuk sholat tepat waktu, saat adzan berkumandang ia meminta berhenti uuntuk melakukan sholat Magrib di kawasan Lembang. Walaupun belum ada sambungan antara kecerdana eksistensi nya dengan apa yang ia lakukan namun suatu saat pada waktunya, saat abstrak thinkingnya mulai terbangun ia akan begitu faham dengan eksistensi dirinya.
Kecerdasan eksistensial dapat didefinisikan sebagai kemampuan kepekaan terhadap sesuatu, kemampuan konseptual atau mengatasi pertanyaan lebih dalam atau lebih besar tentang eksistensi manusia.
Dalam hal ini Gardner menjeaskan:
Manusia cenderung merenungkan pertanyaan yang paling fundamental tentang keberadaan Mengapa kita hidup? Mengapa kita mati? Dari mana kita datang? Apa yang akan terjadi pada kita? Apakah cinta itu? Mengapa kita berperang? Pertanyaan–pertanyaan itu terkadang melebihi persepsi, semua berhubungan dengan persoalan-persoalan yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk dirasakan oleh kelima system indera utama kita.[25]
Kecerdasan eksistensial merupakan kemampuan untuk mengakses suatu jalan yang bermakna.[26] yakni kecerdasan yang berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesama manusia, makhluk lain dan alam sekitar berdasarkan keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Saya lebih cenderung memandang kecerdasan ini sebagai kecerdasan spiritual walaupun Gardner sendiri tidak mensyaratkan Yang disebut takwa. Al-Qur’an berbicara:
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah l-Qur’dan hendaklah se tiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah sungguh Allah Maha teliti atas apa yang kamu kerjakan. (al-Hasr/59:18)
Kecerdasan spiritual merupakan goal dari keberhasilan pengembangan semua kecerdasan. Gabungan dari semua fungsi otak sehingga menghasilkan manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, alam dan lingkungan.
Cara mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak usia dini antara lain melalui teladan dalam bentuk nyata yang diwujudkan dalam perilaku baik lisan, tulisan dan perbuatan dalam pendekatan sentra.
[1] Howard Gardner,Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak hingga Dewasa diterjemahkan oleh Yelvi Andri Zaimur,Jakarta:Daras Books, 2013, hal. 31
[2]Pamela C Phelps,Ph,D, Planing For Play, Konfrensi PAUD V Florida : 2014. CCRT hal.4.
[3]Baum, Viens dan Slatin dalam Yaumi Muhammad dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis kecerdasan jamak (Multiple Intelligenc es): Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multi talenta Anak …. hal. 13.
138Alamsyah Said dan Andi Budiman Jaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, …. hal. 4
[4]Alamsyah Said dan Andi Budiman Jaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, …. hal. 4.
[4]Marwan bin Musa, Tafsir al-Quran al-Karim: 2013 dalam http:/www.tafsir.web.id/ Tafsirsurat ar-Rahman 1-25 di akses pada 11 Mei 2015
[4] Howard Gardner,Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak hingga Dewasa,diterjemahkan oleh Yelvi Andri Zaimur Jakarta:Daras Books, 2013, hal. 26
[6] Howard Gardner,Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak hingga Dewasa…. hal. 25-25
[7]Alamsyah Said dan Andi Budiman Jaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, Jakarta: Prenada Media Group, 2015 hal. 4.
[8]Yaumi Muhammad dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) : Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multi talenta Anak …. hal . 17
[9]Retno Soendari dan Wismiarti, Panduan Pendidikan untuk PAUD: Sentra Bahan Alam, Jakarta: Pustaka al-Falah, 2014hal. 17.
[10] Howard Gardner,Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak hingga Dewasa,…. Hal. 22
[11]Alamsyah Said dan Andi Budiman Jaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, Jakarta: Prenada Media Group, 2015 hal. 4.
[12]Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan Al Khal.il bin mru keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus dari Khal.id bin Ilyas dari Rabi’ah bin Abu ‘Abdurrahman dari Al Qasim dari ‘Aisyah dari Nabi shal.lallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Umumkanlah pernikahan ini, dan tabuhlah rebana” (HR. Ibnu Majah, Hadits No. 1885) Dalam hadits lain disebutkan yang artinya:”Umar Radliyallahu’anhu melawati Hassan saat tengah bersyair di masjid kemudian ‘Umar berkata; Di masjid Rasulullah Shal.lallahu’alaihi wasallam syair disenandungkan? Hassan berkata; ‘Saya pernah bersyair dan di dalam masjid ada orang yang lebih baik darimu (yaitu Nabi Shal.lallahu ‘alaihi wa Salam).” (HR. Ahmad, Hadits No. 20927).
[13]Yaumi Muhammad dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) : Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multi talenta Anak…. hal . 16
[14]Alamsyah Said dan Andi Budiman Jaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, Jakarta: Prenada Media Group, 2015 hal. 4.

[15]Ayat lain yang mendukung kecerdasan spatial adalah QS. Al-Jumu’ah/62:10. Ayat ini memerintahkan agar manusia bertebaran di muka bumi (ruang lebar) untuk mencari karunia Allah SWT .
[16]Muhallawi, Hanafi.Tempat-Tempat Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullahal. Jakarta: Gema Insani Press:2005 dalahttps://yuliaonarchitecture.wordpress.com/2014/01/29/di akses hari senin tanggal 4 Mei 2015 pukul 14.45.
[17]Retno Soendari dan Wismiarti, Panduan Pendidikan untuk PAUD: Sentra Bahan Alam, Jakarta: Pustaka al-Falah, 2014 hal.17.
[18]Retno Soendari dan Wismiarti, Panduan Pendidikan untuk PAUD: Sentra Bahan Alam, Jakarta: Pustaka al-Falah : 2014 Hal. 17.
[19]Alamsyah Said dan Andi Budiman Jaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, Jakarta: Prenada Media Group, 2015 hal. 4.
[20] Howard Gardner,Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak hingga Dewasa…. hal. 23
[21] Howard Gardner,Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak hingga Dewasa…. hal. 33

[22]Alamsyah Said dan Andi Budiman Jaya, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, Jakarta: Prenada Media Group, 2015 hal. 4.
[23] Howard Gardner,Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak hingga Dewasa…. hal. 33
[24]Retno Soendari dan Wismiarti, Panduan Pendidikan untuk PAUD: SentraBahan Alam… hal. 44.
[25] Howard Gardner,Multiple Intellegences, Memaksimalkan Potensi dan Kecerdasan Individu dari Masa Kanak-Kanak Hingga Dewasa,…, hal. 31
[26]Yaumi Muhammad dan Nurdin Ibrahim, Pembelajaran Berbasis kecerdasan jamak (Multiple Intelligences): Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multi talenta Anak …. hal . 23.
� eT����
Like
Comment