Selasa, 12 Juli 2016

BAHAYA GEDGET

Sekolah di SDIT tergengsi tidak menjamin anak menjadi sukses di masa depan, itu pengalamanku. 5 Tahun di sana kau membuatku sport jantung. Emosimu yang sering kali membuncah saat keinginanmu tak terpenuhi dan aku selalu saja mengalah untuk memberikan apa yang kau inginkan, karena jika tidak, kau akan tantrum di depan umum.
Kau berharap aku malu dengan mereka dan untuk membuatmu tenang aku mengabulkan apa yang kau inginkan...
Ini adalah kali kedua setelah kepulanganmu dari Bandung. Setelah kau begitu tenang di rumah dan selalu ikut aturan juga teladan bagi adik adik..... dan kini kau mencoba kembali ke prilaku dulu, kau mencoba mendominasiku kembali....
Tapi maaf, kini aku adalah aku.... walaupun kau berteriak didepan umum, menjerit, menangis, meraung...aku tidak akan mengabulkan apa yang kau inginkan jika itu akan merusak otakmu. Walau alasanmu ingin pergi ke Super Market, tapi aku tahu yang kau inginkan hari itu adalah gadgetku untuk kau mainkan, Super Market hanyalah alasan agar aku cari cara membuatmu tenang. Ya.. dulu jika ingin membuatmu tenang aku akan berikan gedget agar akupun tenang tak terganggu tangisanmu. Saat aku ingat pulsa internetku sedang penuh, dan itu sangat tidak aman untukmu, pun bahaya layar yang memisahkan serabut otak depan dan belakangmu. Maka semenjerit apapun kau minta tetap aku tidak izinkan.
Sekali lagi, aku adalah aku... aku tak akan merusak otakmu lagi... Aku tetap dengan aturanku... Tantrum di depan umum takkan menggoyahkan keputusanku...
Dan sore itu, saat kau tau aku tak bisa kau goyahkan, kau menghampiriku dan berucap, "Bunda... maafkan atas kejadian tadi siang ya..."
So sweet... "Tentu saja nak..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar