Selasa, 12 Juli 2016

BAHAYA MELARANG ANAK KOTOR DAN BERANTAKAN

Pagi ini Avia sudah keluar rumah, ia ingin melihat ayah pergi untuk bertugas. Setelah puas bermain membuat kalung dari daun singkong tiba-tiba teman kecilnya yang baru berusia 14 bulan datang bergabung bersama ayahnya. Kami saling menyapa.
Saat menjatuhkan satu persatu batang daun singkong milik via ayahnya kaget dan memukul tangan adik Yasmin, mungkin ia malu melihat bayinya menjatuhkan batang daun singkong.
Ya memang ada orang tua melarang bayinya bahkan refleks memukulnya saat bayi melakukan hal yang "memalukan", (sesungguhnya tidak benar ia memalukan) sedangkan otaknya belum siap menerima pukulan. jangankan pukulan bentakanpun akan mengakibatkan gugurnya sel otak bayi (percobaan Lies Elliot) jika bentakan dan pukulan dilakukan terus menerus, berapa juta sel otak yang gugur dan di usia 2 dan 7 tahun, dan berapa jumlah sel otak yang tersambung dan sambungannya menjadi tebal dengan lapisan myelinnya yang akan bertahan di usia 11 tahun.
Maka pertahankanlah sel-sel otak anak dengan kasih sayang, pengasuhan yang benar dan makanan bergizi agar anakkita cerdas, karena definisi anak cerdas masa kini adalah anak yang isi kepalanya memiliki banyak sel otak dengan banyak sambungan dan diliputi myelin yang tebal.
Jika mengasuh anak dengan bentakan, teriakan dan pukulan tunggu saja saatnya nanti ia akan menjadi anak yang sel otaknya banyak berguguran. Bagaimana ia akan menangkap banyak pelajaran jika sel otak yang tersisa hanya sedikit dan myelinnyapun tipis-tipis???
Sambung dulu, tebalkan myelinnya dulu, apapun yang ia tangkap akan ia serap dan akan mudah terecall saat dibutuhkan...
Oh ya... ayah adik Yasmin saya beri informasi bahwa adik sedang dalam tahap kosong isi, saya dan Avia terus mengisi dengan mengumpulkan batang daun singkong dihadapan Adik Yasmin dan Adik Yasmin terus mengosongkan sampai benar-benar habis. setelah habis ia ingin memungutinya kembali (mengisi).
Ingat cerita guru kami saat belanja di Super Market, ia melihat anak kecil mengosongkan seluruh jeruk di sana setelah habis ia mengisinya lagi.... dan semua bayi akan melewati tahapan itu, jika kita melewatkannya atau melarangnya maka tahapan ini akan bertahan sampai anak besar.
Jika anak di usia SD masih suka memberantakan rumah tanpa membereskannya lagi, ini mungkin anak masih berada di tahapan kosong isi karena di masa kecil tahapan ini terlewatkan.....
Selamat mengingat masa lalu, apakah anda (dan saya) termasuk orang tua yang sering melarang/ menghambat tahapan kosong isi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar