Selasa, 12 Juli 2016

Kapan Anak Mulai Belajar Berhitung?

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. al-Qamar /54 : 49)
“Bunda lihat lampu hijaunya ada 1 2 3 4 5 6 7….” Seru Avia sambil menghitung lampu hijau di pintu keluar tol di Jakarta, ketika saya cek jumahnya tepat sekali ada 7 lampu hijau disana, walaupun terkadang ia masih menghitung sampai 10 walaupun jumlahnya hanya 4 buah. Tidak masalah bagi saya, kecintaan terhadap matematika saja sudah membuat saya bahagia, setiap melihat benda yang menarik baginya avia sangat senang menghitungnya. Sejak ia bisa bicara sekita usia 20 bulanpun ia suka memverbalkan angka dari satu sampai 10 secara tepat dan dilanjutkan angka belasan yang masih belum berurutan. Pagi ini ia menghitung jumlah biscuit yang ada dihadapannya sejumlah 7 buskuit dengan tepat. Lalu saya memberi pijakan bahwa biscuit tadi asalnya berjumlah 10 potong, Avia memakan 2 biskuit dan bunda memakan satu biscuit sehingga jumlahnya sekarang berkurang menjadi 7 biskuit.
Avia sangat suka menghitung apapun, apakah jumlah motor yang dilewati, jumlah sisiran rambut, jumlah rambu-rambu lalu lintas jumlah lubang udara pada kulkas dst yang membuat saya takjub. Segala puji bagi Allah kita manusia tak ada daya. Kita hanya berusaha mendampingi Amanah nya sesuai fitrahnya.
Secara fitrah saat bayi usia 6 bulan sudah muncul number sense nya. Tim peneliti dari Duke Institute for Brain Sciences, AS, menemukan bahwa tiap bayi sudah dibekali dengan kemampuan matematika dasar yang baik. Itu diketahui dari kemampuannya dalam membedakan kelompok barang dalam jumlah kecil dan besar. Sementara itu Widianingsih menulis, Berdasarkan hasil penelitian, bayi usia enam bulan mulai memiliki “Number Sense”. Menurut Dehaene, kemampuan akan “Number Sense” pada bayi menjelaskan bagaimana otak bayi disiapkan untuk kemampuan matematika. Selanjutnya kesadaran pada obyek dan ruang akan meningkat. Ini adalah akar, dasar untuk kemampuan matematika, fisika dan geometri yang merupakan menu utama untuk nanti dia memiliki making connection skill.
Saat Avia 6 bulan, saya hanya memverbalkan saja apa yang Avia lihat, saat menyisir rambutnya saya menghitungnya sampai 20 hitungan, saat membawanya dalam kendaraan, saya menghitung kendaraan yang lewat, saat mau tidur saya menghitung berapa jumlah bantal yang ada di atas kasur dan seterusnya. Saat itu saya tak begitu yakin dan tidak berharap banyak dengan hasil yang saya lakukan. Saya hanya melakukan apa yang dianjurkan bu Drg. Wismiarti saat saya hamil.
Itu yang saya lakukan di rumah, Sedangkan guru-guru Avia di Sekolah Sentra Salsabila Purwakarta pun yang beralamat di Jalan Ipik Gandamanah No 299 Purwakarta No telp. 087778884880 pun melakukan hal yang sama, saat anak berayun, guru menghitung jumlah tarikan ayunan, terlebih mereka harus berayun bergantian, tentu saja butuh batasan berapa kali masing-masing teman berayun. Saat main perosotan, saat main lego saat ronce semua berhubungan dengan hitungan, sehingga saat bermain bagi anak juga sebagai saat belajar
Kecerdasan matematik yang disebut kecerdasan logis dan penalaran karena merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan memahami prinsip-prinsip yang mendasari system kausal atau dapat memanipulsi bilangan, kuantitas dan operasi Pemikiran logis matematis menjadi basis utama tes IQ dan merupakan ciri utama bagi kecerdasan “mentah” atau kemampuan masalah yang seperti yang sepertinya ditemukan di berbagai domain. Adapun secara neuroscience letak Kecerdasan matematik berada pada lobus prontal kiri dan parietal lobus bagian kanan pada otak manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar